CeritaAbu Nawas, Dari Penyair Istana Hingga Dipenjara. Usai terbebas sebagai budak, lika-liku kehidupannya sebagai seorang penyair pun dimulai. Abu Nawas hijrah ke Baghdad, sebuah kota metropolis yang saat itu dipenuhi intelektual abad pertengahan di bawah kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Harun Ar-Rasyid pun mengangkatnya penjadi penyair BerbagiCerita Lucu Singkat yang Menghibur. Cerita hidup Abu Nawas sungguh dramatis. Dengan segala kejenakaan karya-karyanya, Abu Nawas memiliki kehidupan yang sama sekali tidak jenaka. Hidupnya berakhir tragis di penjara. Menurut cerita, Abu Nawas meninggal karena dibunuh oleh Ismail bin Abu Sehl. Didalam cerita Abu Nawas, tokoh utama memiliki sifat. a. periang b. komedi c. humoris d. pemarah e. penyedih. Pilih jawaban kamu: e. cerita kepahlawanan. Cara Menggunakan : SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. 114 Di dalam cerita Abu Nawas, tokoh utama memiliki sifat. a. periang b. komedi c. humoris d. pemarah e. penyedih Jawaban: c 115. Bagian epilog terdapat pada. a. akhir naskah b. awal dan akhir naskah c. bebas d. awal naskah e. tengah naskah Jawaban: a 116. Cerita dalam Hikayat 1001 Malam bertempat di. a. kebun b. taman c. kerajaan d Keyword: Si Kabayan; Abu Nawas; humor criticism; paradox Abstrak Tokoh Kabayan dan Abu Nawas dianggap melegenda karena hingga kini masih menarik untuk ditelaah. Bahkan walaupun Kabayan dan Abu Nawas sudah dengan beragam versi. Masalah pada penelitian ini adalah membandingkan aspek humor pada cerita Si Kabayan dengan Abu Nawas. CeritaAbu Nawas ini bermula dari panggilan Sang Raja yang membutuhkan bantuannya. Ketika itu, Abu Nawas dan istrinya sedang menikmati suasana santai di teras rumahnya. Tiba-tiba, datanglah pengawal raja yang menyampaikan pesan dari pemimpinnya. "Abu Nawas, kami diminta raja untuk mengundangmu ke istana," kata pengawal. . Melanjutkan Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Pilihan Ganda bagian ketujuh soal nomor 91-105, bagian kedelapan berisikan materi tentang "Ekspresi Karya Seni Teater". Baca juga Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 PG Berikut ini, contoh soal PG SBK beserta jawaban dimulai dari soal nomor 106 sampai dengan 120. 106. Tahap-tahap pelaksanaan pementasan dalam teater nontradisional meliputi hal-hal berikut, kecuali.... a. persiapan b. latihan c. pementasan d. cerita tidak statis e. evaluasi Jawaban d 107. Tata artistik yang digunakan untuk mendukung situasi dalam cerita teater nontradisional adalah.... a. tata lampu b. peran c. adat d. moral e. tingkah laku Jawaban a 108. Nilai yang diakui oleh masyarakat di suatu tempat dikenal dengan.... a. prinsip b. kebiasaan c. adat d. moral e. tingkah laku Jawaban d 109. Pemain yang memiliki nilai moral yang tinggi pada cerita Hikayat 1001 malam adalah..... a. Fifi Young b. Syahrazad c. Syahbandar d. Abu Nawas e. Tan Ceng Bok Jawaban b 110. Salah seorang tokoh dalam film Serigala Hitam adalah... a. Tan Kim Yo b. Tan Kim Ho c. Tan Ceng Bok d. Tan Ceng Ho e. Tan Ceng Ko Jawaban c 111. Salah satu film yang pernah dibintangi oleh Fifi Young adalah.... a. Air Mata Buaya b. Air Mata Penyesalan c. Air Mata Surga d. Air Mata Ibu e. Air Mata derita Jawaban d 112. Musik yang cocok dengan teater yang bertemakan humor adalah musik yagn memiliki suasana.... a. sedih b. gembira c. lembut d. pelan e. keras Jawaban b 113. “The Proposal” adalah salah satu contoh dari teater.... a. dardanella b. Abdul Muluk c. pesisir d. Melayu e. daerah Jawaban c 114. Di dalam cerita Abu Nawas, tokoh utama memiliki sifat.... a. periang b. komedi c. humoris d. pemarah e. penyedih Jawaban c 115. Bagian epilog terdapat pada.... a. akhir naskah b. awal dan akhir naskah c. bebas d. awal naskah e. tengah naskah Jawaban a 116. Cerita dalam Hikayat 1001 Malam bertempat di.... a. kebun b. taman c. kerajaan d. perkampungan e. negeri khayalan Jawaban c 117. Dekorasi ala Betawi dengan hiasan gambar bangunan tua peninggalan Belanda adalah dekorasi yang terdapat dalam cerita.... a. Hikayat 1001 Malam b. Nyai Dasima c. Nyai Iteung d. Nyai Darsina e. Nyai Dursina Jawaban b 118. Kemampuan pengucapan dalam seni teater merupakan teknik olah.... a. suara b. tubuh c. pikiran d. pernapasan e. indera Jawaban a 119. Hal-hal di bawah ini berkaitan dengan pementasan, kecuali.... a. dekorasi b. tata busana c. tata rias d. tata musik e. naskah dari cerita rakyat Jawaban e 120. Berikut ini cerita yang sering dipentaskan teater Dardanella, kecuali.... a. Zorro b. Roses of Yesterday c. Aladin dan Lampu Wasiat d. Vera e. Malin Kundang Jawaban e Lanjut Contoh Soal UAS Seni Budaya Kelas X Semester 2 PG dan Essay beserta Jawaban Thanks for reading Contoh Soal dan Jawaban Seni Budaya Kelas X Semester 2 Pilihan Ganda Part-8 Suka membaca kisah-kisah lucu Abu Nawas yang terkenal cerdik dan bijak? Pernah mendengar hikayat Abu Nawas dan botol ajaib yang sarat akan pesan moral? Bila belum, tak perlu ke mana-mana lagi. Mending kamu langsung saja simak artikel ini! Dongeng atau hikayat Abu Nawas biasanya berisi cerita yang tak hanya lucu, tapi juga mengandung pesan positif. Ada banyak hikayat tokoh ini yang menarik tuk kamu baca, salah satunya adalah Abu Nawas dan Botol sudah pernah membaca kisahnya? Singkatnya, dongeng ini mengisahkan tentang seorang raja yang memberikan tugas konyol kepada Abu Nawas. Meski awalnya kebingungan, pada akhirnya pria tersebut bisa menemukan cara untuk menyelesaikan tugas dari baginda penasaran dengan kisah selanjutnya dari hikayat Abu Nawas dan botol ajaib? Tak perlu banyak basa-basi lagi, yuk, langsung saja simak kisah beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya berikut! Alkisah, pada suatu hari, Baginda Raja Harun Ar-Rasyid merasakan sakit perut yang tak kunjung sembuh. Kata tabib istana, Baginda Raja terkena penyakit angina. Penyakitnya tak parah, tapi cukup mengganggu keseharian baginda. Ia lalu memanggil Abu Nawas ke istananya. Sesampainya pria itu di istana, Baginda Raja menyambutnya dengan senyuman yang lebar. Rupanya, sang raja telah menyiapkan tugas yang cukup konyol untuk pria tersebut. “Hai, kau Abu Nawas. Aku punya tugas penting buatmu,” ucap sang raja. “Wahai Baginda Raja Harun Ar-Rasyid, tugas apakah yang akan engkau berikan pada hamba?” jawab pria lucu itu. “Akhir-akhir ini aku sering merasakan sakit perut. Kata tabib istana, aku menderita penyakit angina,” kata raja Abu Nawas sedikit keheranan mendengar cerita sang raja. Ia lalu bertanya, “Ampun Baginda, kiranya apa yang bisa hamba lakukan untuk Yang Mulia?”. “Tangkap dan penjarakan angin itu untukku! Kau tentu bisa melakukannya, bukan?” perintah sang raja. Pria yang mendapat perintah konyol dari raja ini pun terdiam sejenak. Ia merasa bingung dengan perintah dari raja. Di sisi lain, ia tak mungkin menolak perintah itu. Sebab, apa pun yang jadi perintah raja harus ia patuhi bila tak mau terkena hukuman. Setelah berpikir sejenak, akhirnya pria ini menjawab, “Baiklah, Yang Mulia. Akan hamba coba untuk memenjarakan angin,” ucapnya meskipun belum tahu cara untuk menangkap benda tak kasat mata itu. “Aku beri kau waktu tiga hari untuk menyelesaikan tugasmu. Betapa baik hatiku, hahaha” ucap sang raja. “Baik, Yang Mulia. Akan hamba segera selesaikan perintah dari Tuan,” jawabnya. Baca juga Legenda Asal-Usul Pulau Senua dan Ulasan Menariknya, Pulau yang Berbentuk Seperti Ibu Hamil Memikirkan Cara Memenjarakan Angin Usai mendapat perintah dari sang raja, Abu Nawas pun pulang membawa tugas konyol itu. Sepanjang perjalanan pulang, ia terus terdiam dan mulutnya terkunci tak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia tak habis pikir dengan perintah yang Raja Harun Ar-Rasyid berikan. Ia belum bisa memikirkan bagaimana cara menangkap dan memenjarakan angin. Menurutnya, angin adalah benda yang tak berwarna dan tak dapat dilihat. “Bagaimana bisa aku menangkap angin yang bahkan tak bisa kusentuh itu?” tanyanya dalam hati. Dua hari berlalu, Abu Nawas tak kunjung mendapatkan ide untuk menangkap angin, apalagi harus memenjarakannya. Ia hampir putus asa. Bahkan, ia tak dapat tidur dengan tenang. Ditambah lagi, waktu yang Baginda Raja tentukan hanya kurang 1 hari lagi. “Apa yang harus kuperbuat? Besok adalah hari terakhir. Tapi, aku tak kunjung mendapatkan ide,” ucapnya dalam hati. Ia mondar-mandir memikirkan cara untuk memenjarakan angin. Saking bingungnya, dalam hati, ia sempat menyerah dan berserah pada hukuman yang akan dirinya dapatkan esok hari. Ketika malam datang, tiba-tiba ia mendapatkan ide yang sangat cemerlang. “Bukankah angin itu tidak terlihat? Raja juga tak dapat melihatnya, bukan?” ucapnya dalam hati sambil bergegas menyiapkan alat-alat yang ia butuhkan untuk menyelesaikan tugasnya. Kembali ke Istana Saat pagi tiba, ia berjalan dengan yakin ke istana. Ia membawa sebuah botol kosong. Tak nampak apa pun di dalam botol itu. Ia lalu menemui Baginda Raja yang rupanya juga telah menunggu kedatangannya. “Kau sudah menyiapkan tugas yang kuperintahkan padamu?” tanya sang raja. “Tentu sudah, Yang Mulia,” kata Abu Nawas sambil menyerahkan sebuah botol kosong pada Baginda Raja. “Mana anginnya?” tanya Baginda. “Ada di dalam botol ini, Yang Mulia,” jawab pria cerdas itu dengan senyuman. “Benarkah? Kenapa aku tak bisa melihat apa-apa?” tanya Baginda Raja kebingungan. ” Ampun Baginda, siapa pun tak akan bisa melihat angin. Akan tetapi, jika ingin tahu angin, Tuan harus membuka tutup botol tersebut terlebih dahulu,” jawab Abu Nawas meyakinkan sang raja. Setelah membuka tutup botol, Baginda Raja mencium bau busuk. Ia lalu murka kepada pria yang membawa botol tersebut. “Bau busuk apa ini? Kau mau meracuniku?” bentak sang raja. “Ampun Baginda. Tadi hamba buang angin. Lalu, hamba masukkan dalam botol itu. Karena takut anginnya keluar, maka hamba memenjarakannya dengan menutup botol ini. Dengan begitu, hamba bisa menyelesaikan tugas dari Tuan,” jawab pria cerdik ini. Mendengar penjelasan pria itu, Baginda Raja tak jadi marah. Ia merasa perkataan Abu Nawas sangat masuk akal. Karenanya, Baginda Raja tak menghukum pria itu dan justru memberikannya sebuah hadiah. Baca juga Cerita Rakyat Batu Ajuang Batu Peti dan Ulasan Menariknya, Kebohongan yang Membuat Kapal Berubah Menjadi Batu Unsur Intrinsik Suka dengan hikayat lucu Abu Nawas dan botol ajaib di atas? Penasaran dengan unsur intrinsik, seperti tema, tokoh dan perwatakan, latar, alur, serta pesan moral dalam kisah ini? Yuk, simak ulasan singkatnya berikut; 1. Tema Tema atau inti cerita dari hikayat ini adalah tentang kecerdikan dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, hikayat ini juga menceritakan tentang semangat dan kerja keras yang membuahkan hasil positif. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Lembaga Manajemen Infaq Zakat Nasional Ada dua tokoh utama yang mewarnai cerita ini. Siapa lagi kalau bukan Abu Nawas dan Baginda Raja Harun Ar-Rasyid. Abu Nawas memiliki sifat yang cerdik, banyak akal, dan pantang menyerah. Sementara itu, Baginda Raja Harun Ar-Rasyid digambarkan sebagai raja yang kurang pandai. Sebab, ia memberikan perintah yang tak masuk akal, yakni menangkap angin. Meski hanya memiliki dua tokoh utama, kisah ini tetap menarik tuk kamu baca, bukan? 3. Latar Hikayat Abu Nawas dan botol ajaib ini menggunakan tiga latar tempat. Yaitu istana kerajaan, jalanan, dan rumah Abu Nawas. Untuk latar waktu, cerita ini berkisah pada pagi, siang, dan malam hari. 4. Alur Cerita Hikayat Abu Nawas dan Botol Ajaib Kalau membaca dengan seksama kisah ini, kamu mungkin bisa langsung menebak kalau alur ceritanya adalah maju. Cerita bermula dari Baginda Raja Harun Ar-Rasyid yang menderita penyakit angina. Dengan konyolnya, ia lalu menugaskan pada Abu Nawas untuk menangkap dan memenjarakan angin. Awalnya, pria ini hampir putus asa karena tak kunjung mendapatkan ide untuk menangkap angin yang bahkan tak bisa dipegang itu. Namun, pada akhirnya ia bisa menemukan ide untuk menangkap angin. Ia mengambil botol kosong, lalu buang angin di dalamnya. Setelah itu, botolnya ia tutup dan diserahkan pada sang raja. Meski awalnya sang raja marah karena bau busuk itu, ia lalu mengerti penjelasan Abu Nawas. Pada akhirnya, Baginda Raja memberikan hadiah pada pria yang cerdik dan bijaksana itu. 5. Pesan Moral Bisa menebak kira-kira apa saja pesan moral atau amanat yang terkandung dalam hikayat Abu Nawas dan botol ajaib ini? Salah satu amanat dalam dongeng ini adalah jangan mudah berputus asa dalam menghadapi suatu masalah. Teruslah berjuang dan pantang menyerah dalam mencari jalan keluar dari setiap masalah yang kamu hadapi. Pesan moral yang dapat kamu petik dalam kisah ini adalah jangan semena-mena dengan jabatan. Seperti halnya sang raja yang seenaknya memerintah seseorang untuk menyelesaikan tugas konyol. Tugas menangkap dan memenjarakan angin merupakan hal yang tak lazim, bukan? Untung saja, Abu Nawas punya banyak akal, sehingga ia bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan terhindar dari hukuman. Selain unsur intrinsik, kisah ini juga memiliki unsur ekstrinsik yang bisa kamu simpulkan dari cerita hikayat Abu Nawas dan botol ajaib ini. Sebut saja nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sekitar pada saat itu, termasuk nilai budaya, sosial, dan moral. Baca juga Kisah Si Kancil dan Si Gajah beserta Ulasan Lengkapnya, Fabel Menarik yang Mengandung Pesan Bermakna Fakta Menarik Tak banyak fakta menarik yang bisa dikulik dari dongeng singkat ini. Hanya ada satu fakta yang mungkin beberapa orang sudah ketahui. Kalau kamu belum tahu dan penasaran, berikut ulasannya; 1. Termasuk dalam Dongeng 1001 Malam Kamu mungkin sudah familier dengan Dongeng 1001 Malam yang berasal dari Timur Tengah, bukan? Nah, hikayat Abu Nawas dan botol ajaib ini juga termasuk dalam Dongeng 1001 Malam. Tokoh Abu Nawas sendiri ada di kehidupan nyata. Ia adalah seorang pujangga alias penulis puisi dari Arab. Meski demikian, dongeng ini tidaklah berdasarkan dari kisah nyata. Baca juga Kisah dari Nusa Tenggara Barat, Kembang Ander Nyawe Beserta Ulasan Lengkapnya yang Menarik tuk Kamu Simak Sudah Puas Membaca Hikayat Abu Nawas dan Botol Ajaib Ini? Demikianlah hikayat Abu Nawas dan botol ajaib beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Ceritanya cukup menarik dan mengundang gelak tawa, bukan? Kamu sudah cukup puas dengan cerita yang kami paparkan? Kalau masih butuh kisah lainnya, tak perlu ke mana-mana lagi. Langsung saja telusuri kanal Ruang Pena pada Ada kisah Nabi Daud Melawan Jalut, dongeng Ali Baba dan 40 Pencuri, atau cerita Nabu Daud As dan Kitab Zabur. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Seni Budaya Acak ★ Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Di dalam cerita Abu Nawas, tokoh utama memiliki sifat…. a. periang b. komedi c. humoris d. pemarah e. penyedih Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Akhir Semester 2 Genap UAS UKK Seni Budaya SMA Kelas 11Berikut ini yang termasuk fungsi dari tari nusantara adalah…. a. melestarikan budaya bangsa b. menjadi wahana hiburan masyarakat c. ajang promosi budaya d. sarana bergaul kalangan remaja e. pelengkap berbagai acara seremonial Materi Latihan Soal LainnyaPemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan SIG - Geografi SMA Kelas 12Bab 1 - PAI SMP Kelas 8PAT Biologi SMA Kelas 11PAT IPA SD Kelas 5Penilaian Harian PPKn SD Kelas 4 KD SD Kelas 2USBN Matematika SD Kelas 6IPA Tema 1 Subtema 3 SD Kelas 5PAT Matematika SD Kelas 4Kalimat Efektif - Bahasa Indonesia SD Kelas 6Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Seni Budaya ★ Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Di dalam cerita Abu Nawas, tokoh utama memiliki sifat…. a. periang b. komedi c. humoris d. pemarah e. penyedihPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Seni Budaya SBDP SD Kelas 6Seni yang menggeluti bentuk-bentuk benda hidup disebut …A. Seni lukisB. Seni suaraC. Seni musikD. Seni ukirCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaKeliling Lingkaran - Matematika SD Kelas 6Ulangan Akidah Akhlak MI Kelas 1Pra Aksara, Hindu Budha dan Islam - IPS Bab 7 SMP Kelas 7Pengayaan Bahasa Inggris SD Kelas 4PAS PLH Pendidikan Lingkungan Hidup SD Kelas 6Ulangan Harian 2 PPKn SMP Kelas 8Hak Atas Kekayaan Intelektual - PKK SMA Kelas 11 KD Bab 6 SMA Kelas 11Permainan Rounders - Penjas PJOK SD Kelas 5Pakeman - Bahasa Sunda Semester 2 Genap SMP Kelas 9 Sumber Twitter - kamikamustudioDongeng 1001 malam memiliki beberapa kisah yang menarik disimak, salah satunya adalah cerita lucu Abu Nawas yang menipu malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur. Kalau penasaran, langsung saja simak ulasannya di Nawas merupakan seorang pujangga dari Arab yang dikenal jenaka dan sering disebutkan dalam Dongeng 1001 Malam. Salah satu kisah tentang Abu Nawas yang terkenal adalah saat ia menipu malaikat di alam kubur. Cerita ini menunjukkan bahwa sang penyair tersebut tak hanya kocak semasa hidupnya saja. Bahkan setelah ia meninggal dunia dan bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir pun ia tetap jenaka. Kira-kira seperti apa ya kisahnya? Kalau penasaran, langsung saja simak kisah Abu Nawas menipu malaikat di alam kubur berikut. Setelah itu, jangan lupa simak juga ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya, ya! Alkisah, Abu Nawas yang telah beranjak tua tengah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu nyawanya diambil. Salah satu persiapan yang ia lakukan adalah dengan berpesan kepada keluarganya untuk membelikan kain kafan usang untuk membungkus tubuhnya. Tak berapa lama waktu berselang, sang pujangga meninggal dunia. Sesuai dengan pesan yang pernah diucapkan, sang istri mencarikan kain kafan lusuh yang warnanya sampai kecokelatan saking usangnya. Ia pun kemudian dimakamkan dengan selayaknya. Setelah itu, ketika ruhnya masih berada di alam kubur, datanglah malaikat Munkar dan Nakir. Mereka memiliki tugas untuk bertanya di alam kubur dan memberikan siksa kubur. Ketika melihat kafan Abu Nawas, kedua malaikat itu jadi bingung dan saling memandang satu sama lain. Karena seharusnya makam yang mereka datangi itu berisi dengan jenazah baru. Namun, kenapa kain kafannya sudah tidak bagus lagi. Setelah adu pendapat, mereka meyakini kalau jenazah tersebut adalah mayat baru meskipun kafannya sudah usang. Mereka akhirnya memutuskan untuk tetap bertanya pada ruh Abu Nawas. “Siapa Tuhanmu?” tanya Munkar. Sang pujangga sengaja tak langsung menjawab pertanyaan itu. Ia membiarkan suasana menjadi hening selama beberapa saat, baru kemudian berucap, “Apa kalian tidak salah makam? Coba lihat ini kafanku yang usang! Terlihat jelas kalau aku ini penghuni lama, kan?” Mendengar ucapannya, kedua malaikat kembali terdiam kebingungan. Jika melihat dari kain kafannya, tampilannya memang usang. Namun, bagaimanapun juga, tanah makamnya terlihat baru. Setelah kebingungan, pada akhirnya kedua malaikat itu memutuskan kalau jenazah Abu Nawas memang sudah lama. Dan akhirnya ia berhasil lolos dari pertanyaan dan siksa kubur dari malaikat. Baca juga Legenda Putri Pukes dan Ulasan Menariknya, Kisah Pengantin yang Berubah Jadi Batu Unsur Intrinsik Cerita Lucu Abu Nawas Menipu Malaikat di Alam Kubur Sumber Wikimedia Commons Setelah membaca cerita singkat Abu Nawas yang menipu malaikat dengan kain kafan lusuh, kini kamu bisa mengetahui sedikit unsur intrinsik yang ada di dalam ceritanya. Di antaranya adalah 1. Tema Inti cerita atau tema dari kisah lucu Abu Nawas yang menipu malaikat di alam kubur ini adalah kecerdikan. Demi bisa menghindari siksa kubur, pria yang cerdik ini sampai mengakali dengan menggunakan kain kafan yang sudah usang. Tujuannya agar ia dikenali sebagai jenazah yang sudah lama dan sudah pernah disiksa. Rupanya, siasatnya itu berhasil. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada satu tokoh utama yang disebutkan dalam kisah ini, yakni Abu Nawas. Ia memiliki sifat cerdik dan jenaka. Ia memberikan ide kepada anak dan istrinya agar membungkusnya dengan kain kafan usang ketika ia meninggal. Hal itu dilakukan agar ia bisa menghindari siksaan kubur dari malaikat. Selain itu, ada beberapa tokoh pembantu lain yang melengkapi kisah ini, yakni malaikat Munkar dan Nakir yang menemui Abu Nawas di alam kubur, juga sang istri dan anak yang membantu menyiapkan kain kafan usang. 3. Latar Latar tempat yang disebutkan dalam kisah ini adalah di rumah tempat sang pujangga merencanakan siasatnya, dan dalam makam tempatnya menipu malaikat Munkar juga Nakir. 4. Alur Alur yang digunakan dalam cerita dongeng Abu Nawas menipu malaikat di atas adalah maju atau progresif. Kisahnya dimulai dengan persiapan sang tokoh utama untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja. Ia berpesan pada istri dan anaknya untuk memakamkannya dengan kain kafan usang. Konflik terjadi ketika malaikat Munkar dan Nakir datang untuk memberikan pertanyaan dan siksa kubur. Namun, rupanya akal Abu Nawas dengan mengenakan kain kafan usang itu bisa membuatnya terhindar dari siksa kubur. 5. Pesan Moral Kamu mungkin sempat mengira kalau cerita lucu Abu Nawas menipu malaikat dengan kain kafan lusuh ini tak akan bisa memberikan amanat atau pesan moral. Padahal kamu tetap bisa mendapatkannya. Yaitu, jadilah seseorang yang selalu cerdik dalam menghadapi berbagai macam masalah di hidupmu. Tak peduli seberapa besar masalahmu, yakinlah bahwa pasti ada jalan keluarnya. Kisah ini juga mengandung unsur ekstrinsik, lho. Di antaranya berupa nilai-nilai sosial, moral, dan agama yang berkaitan dengan masyarakat sekitar. Baca juga Cerita Singkat Nabi Nuh As dan Mukjizatnya yang Akan Membuatmu Kagum Fakta Menarik tentang Kisah Abu Nawas Menipu Malaikat Sumber Wikimedia Commons Setelah membaca salah satu cerita Abu Nawas terbaik di artikel ini, jangan lupa ketahui juga fakta menarik seputar kisahnya. Berikut ini ulasannya 1. Dikaitkan dengan Wafatnya Gus Dur Cerita dongeng ini mungkin bisa dibilang menjadi semakin terkenal setelah Ketua Umum Pengurus besar Nahdlatul Ulama PBNU yang bernama KH Said Aqil Siroj menceritakannya dalam acara Silaturahim Alumni Madrasah Kader Nahdlatul Ulama MKNU di tahun 2019. Tak hanya menceritakannya, ia juga menghubungkannya dengan wafatnya Gus Dur pada tahun 2009. Dengan berkelakar, ia menyebutkan kalau malaikat Munkar dan Nakir mungkin tak pernah memiliki kesempatan bertanya kepada Gus Dus di alam kubur. Karena kedua malaikat tersebut baru akan datang ketika pengantar jenazah paling terakhir sudah melangkahkan kakinya menjauh sebanyak tujuh langkah. Nyatanya, makam Gus Dur tak pernah sepi dari peziarah. “Waktu malaikat akan bertanya, eh ternyata masih ada orang. Nggak jadi, deh. Begitu terus sampai sekarang,” ucapnya saat itu yang disambut dengan tawa ribuan Alumni MKNU. Apakah kamu setuju? Baca juga Legenda Asal Mula Bukit Kelam dan Ulasannya, Akibat Iri dan Dengki Hati Manusia Kisah Abu Nawas yang Jenaka saat Menipu Malaikat dengan Kecerdikannya Itulah tadi cerita lucu tentang Abu Nawas yang menipu malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur. Sangat menggelikan dan bisa menghiburmu, bukan? Kalau masih ingin mencari cerita lucu Abu Nawas lainnya, cek saja artikel kisah dongeng lain di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan kisahnya ketika menipu raja, mencari kemudian menipu Tuhan, mencari jodoh, hingga menangkap angin dengan botol ajaib. Simak langsung, yuk! PenulisRizki AdindaRizki Adinda, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang. EditorNurul ApriliantiMeski memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, wanita ini tak ragu "nyemplung" di dunia tulis-menulis. Sebelum berkarier sebagai Editor dan Content Writer di Praktis Media, ia pun pernah mengenyam pengalaman di berbagai penjuru dunia maya. Abu Nawas adalah seorang pujangga cerdas dari Arab. Kisah-kisahnya yang mahsyur menjelajah jauh dari Arab hingga ke nusantara. Namanya juga sempat muncul beberapa kali di dalam cerita 1001 malam. Selain cerdas, ia adalah sosok jenaka yang bisa membuat siapa saja tertawa terbahak-bahak mendengar kisahnya. Simak cerita-cerita Abu Nawas yang kocak berikut ini. Mengenal Abu Nawas, Pujangga Jenaka dari Tanah Arab Alkisah, Abu Nawas sempat dikira sebagai tokoh fiktif yang hanya ada di buku-buku cerita. Pasalnya, ia terlampau jenaka sebagai seorang sosok besar yang hidup di zaman nabi. Namun, anggapan itu ternyata terpatahkan. Sebab, ia adalah tokoh nyata yang menjalani kehidupan sebagaimana diceritakan dalam buku. Abu Nawas atau dalam bahasa Arab disebut Abu Nuwas terlahir dengan nama lengkap Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami. Melalui cerita-cerita sufinya yang bijak dan sarkas ala Abu Nawas, masyarakat kita begitu akrab dengan sosok yang satu ini. Berdasarkan catatan sejarah, Abu Nawas diperkirakan lahir pada tahun 747 hingga 762 M. Mengutip ada yang menyebut bahwa ia lahir di Damaskus. Namun, versi yang lebih umum meyakini bahwa ia terlahir di Kota Ahvaz, Negeri Persia. Ayahnya bernama Hani, seorang anggota tentara Marwan bin Muhammad dari Dinasti Umayyah di Damaskus. Sementara, ibunya bernama Golban atau dalam bahasa Arab disebut Jelleban, seorang penenun yang berasal dari Persia. Masa kecil Abu Nawas cukup memprihatinkan. Ia hidup dalam kemiskinan sehingga sang ibu terpaksa menjualnya sebagai budak kepada seorang penjaga toko dari Yaman bernama Sa’ad al-Yashira. Sejak saat itu, ia lantas bekerja di toko grosir milik tuannya di Basra, Irak. Kecerdasan Abu Nawas sudah terlihat sejak ia masih remaja hingga menarik perhatian seorang penyair bernama Walibah Ibnu Al-Hubab. Ia pun membeli dan membebaskan Abu Nawas dari statusnya sebagai seorang budak. Ia juga yang mengajari Abu Nawas menulis syair. Baca juga Tumbuhkan Sifat Teladan pada Diri Si Kecil dengan Memahami Mukjizat Nabi Musa Cerita Abu Nawas, Dari Penyair Istana Hingga Dipenjara Usai terbebas sebagai budak, lika-liku kehidupannya sebagai seorang penyair pun dimulai. Abu Nawas hijrah ke Baghdad, sebuah kota metropolis yang saat itu dipenuhi intelektual abad pertengahan di bawah kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Harun Ar-Rasyid pun mengangkatnya penjadi penyair istana. Ia mendapat jabatan sebagai pendekar para penyair. Tugasnya adalah menggubah puisi puji-pujian untuk Sang Khalifah. Namun, dalam perjalanannya, Abu Nawas juga menulis humor yang justru semakin melejitkan namanya. Ketenaran Abu Nawas bahkan disejajarkan dengan tokoh-tokoh muslim dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Meski dekat dengan Sang Khalifah, namun akibat suatu peristiwa, Abu Nawas kemudian dijebloskan ke dalam penjara. Ia membacakan puisi seorang musuh bernama Bani Mudhar yang membuat Baginda Raja Harun Ar-Rasyid tersinggung dan murka. Sejak mendekam di penjara, puisi-puisinya lantas mengalami perubahan. Dari yang semula pongah dan sarkas berubah menjadi religius. Ia bertobat dan mengakui kekuasaan Allah. Nilai-nilai Ketuhanan menjadi nafas baru dalam syair-syairnya. Abu Nawas meninggal dunia antara 806 hingga 814 M. Ia dimakamkan di Syunizi, jantung Kota Baghdad. Baca juga Tanamkan Sifat Teladan kepada Anak dari Kisah Mukjizat Nabi Isa AS Cerita Kocak Abu Nawas dan Rumah yang Sempit Alkisah, datang seorang lelaki mengadu kepada Abu Nawas. Laki-laki tersebut merasa sedih karena istrinya mengeluhkan rumah mereka yang sempit. “Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolong katakan padaku apa yang harus kulakukan,” kata lelaki tersebut. Mendengar hal itu, Abu Nawas pun berpikir mencari jalan keluar. Cukup lama ia berpikir hingga akhirnya mendapatkan sebuah ide. “Kamu memiliki domba di rumah?” tanya Abu Nawas. “Selama ini aku tak pernah menaiki domba jadi aku tak memilikinya,” jawab sang lelaki. Mendengar jawaban sang pria, Abu Nawas kemudian memintanya untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menempatkan domba itu di dalam rumah. Lelaki tersebut mengangguk dan segera pergi membeli seekor domba. Keesokan harinya, ia datang lagi ke rumah Abu Nawas. “Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti usulmu, kenyataannya rumahku justru menjadi tambah sempit dan berantakan,” keluhnya. “Kalau begitu, cobalah beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu,” jawab Abu Nawas. Lelaki tersebut segera bergegas ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi seperti perkataan Abu Nawas. Namun lagi-lagi, rumahnya justru semakin terasa sesak. Dengan perasaan jengkel, ia pun kembali ke rumah Abu Nawas. Dia menceritakan apa yang terjadi termasuk mengenai istrinya yang makin sering marah-marah karena keberadaan para domba. Mendengar hal tersebut, Abu Nawas lantas menyarankan untuk menjual semua domba yang dimiliki. Keesokan harinya, Abu Nawas tak sengaja bertemu dengan lelaki tersebut. Ia pun bertanya, “Bagaimana keadaan rumahmu sekarang? Apakah sudah lebih lega?” “Setelah aku menjualnya, rumahku menjadi lebih nyaman untuk ditinggali. Istriku pun tidak lagi marah-marah,” jawab pria tersebut sembari tersenyum. Begitulah, masalah rumah sempit tersebut akhirnya tuntas. Abu Nawas kembali berhasil menyelesaikan masalah sang pria dengan rumah sempitnya. Parents, itulah sekelumit informasi tentang siapa itu Abu Nawas dan salah cerita Abu Nawas yang cukup kocak. Semoga bisa menjadi hiburan bagi keluarga ya! Baca juga Kisah di Balik Sepotong Es Nanas Orangtua Adalah Teladan Terbaik Bagi Anak Ajarkan Kegigihan kepada Anak Melalui Kisah Mukjizat Nabi Nuh Membuat Bahtera Kapal Besar Ajak Anak Belajar Kesabaran dan Perjuangan Hidup Lewat Kisah Nabi Muhammad SAW Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

di dalam cerita abu nawas tokoh utama memiliki sifat